Inspirasiku di Ujung Jalan Berliku SDN Sambirobyong

Mentari pagi 29 September 2014...

Suasana pagi yang cerah, panas matahari yang tak begitu menyengat kulit. Terlihat begitu jelas keindahan kuasa Tuhan yang begitu luar biasa, Sungguh kebesaran yang tiada tara.  Menyusuri jalan berliku dengan semangat yang begitu menggebu di dalam relung hati. Tak sabar ingin segera sampai tempat tujuan, tancap gass berharap bisa datang awal dan tidak terlambat. Sabar bertemu wajah – wajah ceria,polos, yang sudah beberapa bulan ini kunantikan. Impian yang selama ini kurindukan sudah hampir jadi kenyataan.  Lampu merah perempatan Selosari sedikit menghentikan perjalanku, ku toleh kanan kiri semua terlihat biasa tiada yang menggelitik di relung hati, Hanya saja aku yang sedari tadi tak bisa menahan senyum, senyum kebahagiaan tidak sabar bertemu mereka yang di ujung jalan berliku-liku menantikan kehadiranku..
(Foto: Wahyu Ita S)
 Mendekati tempat yang kutuju perasaan campur aduk tidak karuan, dag-dig-dug,cemas,malu,bingung,seneng, campur-campur dehh pokoknya.. Tapi satu hal yang terpenting rasa semangat untuk bertemu mereka yang membuatku tancap gass tanpa ada rasa ragu. Aku yakin masih tersimpan sejuta harapan yang terpendam yang tag mampu terukir dengan kata. Dari kejauhan sudah terlihat anak-anak berseragam merah putih di depan sekolah membuatku semakin semangat untuk tancap gas dan menambah kecepatan. Perlahan mulai kukurangi kecepatan motorku berharap tak mengganggu waktu mereka untuk menikmati saat-saat menjelang bel masuk. Memasuki pintu gerbang SD SAMBIROBYONG membuatku berkaca-kaca melihat canda tawa dari mereka anak – anak SD yang selama ini hanya ada di dalam mimpiku, Rasa tak percaya mulai membuncah di relung hati terdalam. “Biasanya hanya mimpi jadi Guru SD,sekarang Nyata meskipun aku bukan relawan pengajar tappi setidakny akku sudah senang menjadi fasilitator” selama sehari,Mimpiku jadi nyata”. Alhamdulillah.. Air mata bahagia sempat menetes saat mengingat dulu waktu seusia mereka.

DAN inilah HARI INSPIRASI....

Bel sekolah berbunyi, anak – anak berlarian menuju halaman untuk melaksanakan upacara, baru sadar ternyata aku datang paling akhir, jadii malu sama temen – temen fasil, para relawan, dan  semua keluarga besar SD Sambirobyong.. “Jadi terngiang ini semua karena Masku yang mencegahku untuk berangkat dan harus sarapan tanpa akku harus berkotor -kotor.. Terima kasih mas untuk suapan2 sarapannya Pagi itu, maafkan aku tak ada saat kau berangkat mengemban tugas negaramu hari itu...”

SD Sambirobyong adalah satu dari 5 sekolah penyelenggara kelas inspirasi magetan, disini ada 5 fasil yaitu Man Andian, Mas Toha, Mba Sari, Meryn dan Saya.Untuk relawan pengajarnya ada 3, yaitu Pak Argo (SPO Bank BRI), Mbak Diana Sasa (Penulis) dan Mbak Syailendra (Psikologi Assesment), Setelah sempat sebelumnya ada mba Nesya dan Mba Netty yang mengundurkan diri mendekati hari inspirasi. Sedangakn relawan fotografer/Videografer ada Mas Andika. Tapi karena ada kesibukan mbak Lendra minta dispensasi waktu baru sampai di SD pukul 9.00 WIB.

Menjadi petugas upacara sebagai Pengibar bendera Senin,29 September 2014 menjadi hal yang tak kan pernah terlupa sepanjang sejarah hidupku. Setelah sekian lama tidak mengkuti upacara hari senin membuat rinduku benar-benar terobati, Untaian ucapan terima kasih terutuk keluarga besar SD Sambirobyong yang telah memberikan kesempatan emas ini.  Upacara sudah dimulai terlihat pemimpin regu kelas 1 sampai 6 menyiapkan barisannya begitu manis – manis wajah mereka, senyuman, semangat masih terlihat begitu jelas di raut –raut wajah mungil – mungil mereka.

Petugas upacara SD Sambirobyong hari itu memang sebagian besar dari tim kelas Inspirasi yaitu :
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
Pembina Upacara : Pak Argo
Pemimpin Upacara : Mas Toha
Pengibar bendera : Meryn , Mba Sari dan saya (Wahyu Ita)
Dirijen : Mba Sasa
Med Dok : Mas Andian dan Mas Andika
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
Tiba saatnya tugasku sebagai sebagai pengibar bendera, persiapan latihan yang begitu minim membuat sedikit rasa dag dig dug mennggelayut di hati kecilku. Aba – aba dari mba sari sudah dimulai derap langkah perlahan menuju tiang bendera kecil di sebelah utara halaman sekolah. Satu persatu bendera mulai ku ikatkan ke tali bendera ke tali pengerek saat giliran tali ketiga belum selesai kutali mba sari sudah mundur dan bilang bendera siap, membuatku terkejut dan cepet – cepet kuselesaikan talinya, senyuman mulai mengiasi bibir, saat sudah mulai terdengarlagu kebangsaan Indonesia Raya oleh tim paduan suara yang dipandu oleh mba sasa. Perlaha Meryn mulain mengerek tiang bendera tapi saat bendera sudah mencapai setengan tiang entah apa yang terjadi bendera tag bisa di kerek / di tarik lagi menuju keatas entahlah nyangkut apa talinya yang jelas posisi bendera setengah tiang dan bendera melilit di tali pengerek, gugup seketika, gak tgaw mau berbuat apa benar – benar tag bisa ditarik lagii, sii Meryn terlihat sekuat tenaga menarik teli pengereknya,, rasa campur aduk mulai berkecambuk di sisi lain tim paduan  suara dalam menyanyikan lagu kebangsaan sudah hampir selesai, Alhasil saat lagu sudah selesai, tali pengerek baru bisa ditarik dengan sempurna,aneh tappi kesan yang sungguh menggelitik di relung hati.
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
Bendera mengibar sempurna, saatnya kembali ke tempat.Sambutan dari  Pak Argo sebagai open ceremony Kelas Inspirasi di SD Sambirobyong.Upacara berakhir dengan sempurna, Ramah tamah dengan kepala sekolah dan guru – guru SD Sambirobyong berjalan begitu hangat dan penuh kekeluargaan. Ku rasakan dekapan penuh sayang dari Bu Darmi selaku kepala sekolah SD Sambirobyong yang entah semalam aku mimpi apa yang jelas itu luar biasa untu saya. Hal tak terduga terlihat sesosok Pak Guru berkumis dengan sedikit kerutan di wajahnya dan senyum khasnya, Ya Beliau adalah Pak Parno Guru Sd saat akku duduk di bangku kelas 5 dulu yang pinter banget sama Matematika.. tag pernah menyangka bertemu Pak Parno di SD  Sambirobyong, ternyata beliau pindah tugas sejak tahun 2004. Terima kasih Pak Gurukuu.. tetaplah semangat untuk mencetak generasi – generasi penerus bangsa yang membanggakan.

Pembagian Rombongan belajar (Rombel) untuk SD Sambirobyong  yaitu A (kelas 1,2), B (Kelas 2,3) , C (Kelas 5,6). Untuk sesi pertama Pak Argo di rombel C (Kelas 5,6), Mba Sasa A (kelas 1,2), dan Mba Lendra B (kelas 3,4), tetapi karena mbak Lendra baru datang jam 9 an makan untuk romebel B sesuai kesepakatan bersama akhirnya Saya mengajak Meryn untu berduet ngajar simpel alesannya karena saya dan meryn sudah kerja. Tanpa sebuah persiapan khusus dan dadakan harus menjelaskan profesi yang sedang di geluti saat ini menjadi tantangan sendiri. Saking semangatnyasaya cenderung mendominasi dalam mengajar dan meryn mendominasi dalam Fotografer / Videografer, terima kasih Meryn.

Sejak masuk kelas tag ada rasa gugup berdiri di depan kelas selama 45 menit, membaur bersama adik – adik SD berbagi cerita, sedikit agak memutra otak untuk menjelaskan profesiku yang asing di telinga mereka, menggunakan alat peraga seadanya. Tuhan memang baik padaku Emmm ada Spidol yang bisa kugunakan untuk alat peraga yaa meskipun saya tidak membawa bahan bak bijih plastik setidaknya masih ada produk jadinya. Production Planning Inventory Control atau PPIC memberikan tantangan tersendiri  untuk menjelaskanmu. Tapi semua berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Saat memulai berinteraksi,mengenali cita – cita mereka, ada yang ingin jadi Guru,Pramugari,Dokter,Pilot sampai Vokalis Band terkenal..Luar biasaaa... Ternyata anak yang kuamati waktu upacara yang pakaiannya belum begitu rapi bajunya masih ada yang keluar, potongan rambutnya ala anak alay, gelangnyaa..hemm.. ternyata dia duduk di kelas 3 namanya imam dan cita – citanya menjadi seorang vokalis. Lucuunyaaa.... Jangan bandel lagii ya mam... Dikelas itu terasa lengkap ada seorang pilot, co pilot, dan pramugari saatnya mengajak mereka terbang, terbang ke suatu benua Rusia mengantarkan sang Vokalis untuk manggung, Nah tuh cita-citanya bukan sekedar nasional tapii Internasional...Keeerrreeeennnnnn, Okkey pesawatt mulaii tinggal landass dan saatnya terbaaaaanggggg kee kanann ke kiriiii,, tancap gas ke depan dan Mundur kebelakang dan mendarat dengan sempurna di landasan udara SD Sambirobyong Airport .. emmm mundur kebelakang??? Ini permintaan adik – adikku kelas 3,4 mereka bilang “pesawatnya parkir Kaaaakkkkk.........”
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
“Ternyata kalau melakukan sesuatu karena kita hoby, Waktu lama begitu tak terasa akku memang bukan relawan pengajar, akkus eorang Fasilitator tapi diberikan kesempatan untuk menjadi relewan pengajar dadakan adalah sebuah hadiah terindah yang tak pernah terlintas di fikiranku.”
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
Puput, anak kecil berambut ikal, berkulit sawo matang, berwajah mungil dan tidak begitu tinggi badannya, Adalah salah satu murid sehariku yang begitu antusias mendengarkan dan berusaha memahami setiap apa yang kujelaskan, saat ku tanya terlihat begitu tersipu. Kamu Luar biasa put.. 

Bertemu dengan kelas 3,4 i sesi pertama memberikannku energi begitu luar biasa untuk mengajar, Dalam hati sedikit tidak percaya saya bisa melakukannya, sedikit berkaca – kaca saat melihat sorak gembira mereka,, Hanya air mata kebahagian yang ada, tapi akku berusaha sekuat tenaga untuk menahannya, akku tag ingin murid sehariku mengetahui linangan air mataku.. hanya senyum,canda tawa yang ingi selallu kuhadirkan di depan mereka.. Yang kurasa justru akku yang bertambah seamangat yang bertemu dengan mereka, yang tugas untuk menginspirasi mereka, membuatku justru terinspirasi dari mereka untuk belajar, belajar dan terus belajar. Sesi pertama sudah selesai, Kuakhiri dengan memberikan sebuah pesan bahwa, “Jangan berkata tidak Bisa Sebelum mencoba” karena ku pikir usia – usia mereka adalam dimana memori mereka masih mudah untuk mengingat setiap hal dan melakuakan banyak hal..

Ting...Ting...Ting..bunyi bel istirahat pertama sudah terdengarr, adik-adik sudah mulai berhamburan lari keluar kelas untuk membeli jajan di sekolah atau sekedar bermain.. Aku lebih memilih menghabiskan waktu istirahat untuk duduk di bawah pohon beringin bersama adik – adik SD sambirobyong, menghabiskan bercanda tawa, bercengkerama bersama mereka begitu mengesankan... Sekali lagi membuatku teringat masa – masa SD  dulu.. Awalnya terlihat begitu canggung saat mereka kuhampiri, aku berusaha untuk memasuki dunianya, memposisikan diriku seperti mereka, Dan akhirnya usahaku tidak sia – sia , berinteraksi duduk santai dengan mereka membuatku semakin jauh mengenal mereka, foto bersama, Terima kasih semuaaaaa..
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
Terdengar panggilan masuk ke HP ku ternyata mba Syailendra, yang konfirmasi lagi untuk mengundur waktu kedatangan yang awalnya pukul 09.00 WIB menjadi 10.30 WIB karena keretanya datang terlambat 1,5jam. Hanya bisa mengheeellaaa naaapasss paannnjaaang,.. Dan itu artinya aku harus berubah tugas lagi menjadi Relawan pengajar, di sisi lain seneng diberi kesempatan tappi di sisi lain pengen mengemban tugas sebagai fasil juga,, tappii entahlah semangat itu masih menderu di dalam hati...

Sesi kedua dimulai.........
Kembali menggantikan mba Lendra yang belum bisa dateng karena msih diperjalanan, berada di tengah – tengah rombel C kelas 5,6. Pertama memasuki pintu terlihat wajah – wajah menjelang ABG, antusias dan wajah – wajah ceria menjadi ciri khas dalam diri mereka. Di kelas ini kurasakan suasana yang berbeda, tidak tgerlalu gaduh seperti sebelumnya mungkin karena ini kelas 5,6 lebih mudah untuk diajak berinteraksi dan suasana kelas sangat kondusif, Mengibaratkan pekerjaanku seperti membuat Nasi Goreng ternyata lebih mudah untuk mereka memahaminya.. sejenak ku isi dengan ice breaking ringan agar merka tidak jenuh, hanya dengan tepuk tangan single dan double ternyata mampu melatih konsentrasi mereka. Namu di kelas ini ada yang membuatku sedari awal penasaran kurasa ada 2 siswa di sudut depan  yang tidak mau mendengarkanku sibuk bertengkar dan ngobrol sendiri, padahal yang lain begitu antusias. Sedikit mengusik benakku dan akhirnya kupersilahkan mereka maju ke depan, memerlukan perjuangan ekstra untuk meampu membuat mereka berdiri di depan kelas, entahlah apa yang sebenanrnya yang anak dua ini rasakan,teman – temannya selalu mengejeknya. Perlahan kugandeng kedua tangannya dan mengajakknya maju berdiri di depan, saat kumulai bertanya tentang namanya tak kudapati jawaban yang begitu jelas hanya yang kutahu namanya Satrio dan Ihsan.

Satrio bercita – cita menjadi seorang pemain badminton dan Ihsan seorang Presiden begitu luar biasa cita-cita mereka. Saat Bu Darmi selaku kepala sekolah menjelaskanku tentang kondisi Satrio dan Ihsan rasanya sungguh memilukan hati, air mata tak mampu terbendung lagi. Kondisi mereka diatas rata – rata anak biasanya, seharusnya Satrio dan Ihsan sudah duduk di bangku SMP tetapi karena memerlukan pembelajaran yang khusus akhirnya tidak naik kelas. Alasan ekonomi yang menjadikan Satrio dan Ihsan tidak bisa masul di Sekolah Luar Biasa.. Menurutku Satrio dan Ihsan sangat istimewa, setidaknya mereka masih memiliki semangat untuk terus belajar dan meraih cita – citanya.. Maafkan kak Ita yaa, kalau sempat mengecewakan kalian...:(

Teringat dengan jelas keinginan mereka rombel C kalau  anak Pintar adalah tekun belajar dan bisa membahagiakan orang tua, ayyooo kita wujudkan bersama impian kecil ini. Tag terasa sudah berada di akhir sesi sebuah pesan singkat yang selalu kutitipkan dan ku selipkan untuk mereka “Jangan pernah berkata tidak bisa sebelum mencoba”.
Saat kukatakan “anak pintar”mereka cukup mengangkat tangan dan bilang “Siap!!!”
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
Tiing...Ting.. Istirahat kedua sudah dimulai.. dan ini saatnya kelas 1,2 untuk pulang. Sebelum mereka pulang ada pesawat cita – cita yang siap untuk mereka terbangkann....keceriaan khas anak-anak yang masih unyu – unyu terlihat negitu jelas.. Bahagainyaaa....
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
Dan Ternyata konfirmasi selanjutnya Mba Lendra tidak bisa datang karena masih di perjalanan dan tidak memungkinkan untuk bisa sampai di SD Sambirobyong.. Dan lagi pula Jatah kelas untuk Mba Lendra sudah habis karena kelas 1,2 sudah pulang lebih awal.. tetep semangat yaa mbaa.. Tahun depan jangan lupa ikut lagiiii... Ganbate!!!

Sekarang tinggal rombel B dan C yang sudah ada Pak Argo dan Mba Sasa yang mengajar, saatnya menjalankan profesi sebagai fasil. Ternyata tak ada bedanya rasanya tetep campur adukk kebahagiaanya... melihat cara mengajar mbak sasa dan Pak Ago membuatku kagum dengan profesi mereka dan semakin memacu rasa semangat... rasanya tak ingin hari ini cepet – cepat berlalu.. betapa egoisnya akkuu,hehehehehehe. Karena yang kurasakan inilah duniaku, bekerja duduk manis dibelakang komputer dan meja kerjaku sebenarnya bukan keinginanku.. tapi setidaknya mimpiku bisa terwujud sehari di kelas Inspirasi.
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
Di penghujung Sesi ada penulisan cita – cita, dimana setiap siswa menuliskan cita – citanya di dua kertas yang pertama membuatnya menjadi pesawat dan yang kedua memasukkanya kedalam botol cita-cita untuk selanjutnya botol – botol berisi cita –cita seluruh siswa kelas 1-6 digantung di pohon cita – cita depan sekolah.. membutuhkan semangat dan energi yang luar biassaaaa....
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
Saat mendengar aba-aba seluruh siswa berkumpul din halaman dan setiap pemimpin regu bersiap untuk lari menggantungkan botol-botol cita – citanya di pohon beringin depan sekolah, saatt aba- aba siap mulai terdengar serentak mereka berlari kearah pohon dan berebut untuk naik pohon menggantungkan botolnya sedangkan pasukkan di belakangnya berlari menerbangkan pesawat cita-citanya suuungguuuhhhh ekspresi yang tak mampu diungkapkan dengan kata-kata.. setelah itu adik –adk diarahkan un tuk mebentuk lingkaran besar dan menyanyiakan lagu JANGAN MENYERAH by D Masiv.. tag menyangka menggegam tangan mereka erat berbagi harapan dan saling menguatkan,, rasanya begitu cepat hari ini ...saat lagu sudah selesai semua berlari ketengah dan mengucapkan salam Wooooosssshhhhhhhhh......

Saat jam pulang begitu tag percaya, adik-adik mencium tanganku dan seraya berpamitan untuk pulang kerumah masing – masing.. Terima kasih adik-adikku sayang kenangan bersama kalian akan senantiasa tersimpan di dalam lubuk hati terdalam... Lambaian tangan perpisahan tag mampu membuat cerita sehari kiita usang...:)
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
Sebelum menuju acara refleksi, saatnya berpamitan kepada bapak dan ibu guru SD Sambirobyong.. kembali kurasakan hangatnya pelukan penuh semangat dari Bu Darmi.. pelukan harapan yang begitu erat seakan titip salam untuk generasi muda bangsa untuk terus berjuang memajukan pendidikan di Indonesia...

Acara Refleksi di milky-J berjalan lancar, sharing dari berbagai SD ternyata banyak kish – kisah seru yang terjadi di masing-masing SD, membuat Kelas Inspirasi Magetan benar-benar On fire.. Suksess untuk Kelas Inspirasi perdana benar -  benar Woooossshhhh..

Di sesii acara tak pernah lupa Jeprat-Jepretnya...
(Foto: Dokumentasi KI Magetan - SDN Sambirobyong)
Saat acara sudah selesai kuputuskan untuk segera pulang, karena besok pagi – pagi harus berangkat menuju Kota pahlawan untuk kembali mengemban tugas rutinitas...

Jam 3.00 WIB, 30 September 2014.

Menerjang embun pagi buta, menyapa udara yang begitu menusuk tulang.. Teriring sebuah doa yang begitu istimewa dari ibuk tercinta, Untaian doa yang selalu menemani setiap perjalananku. Kembali ke kota Pahlawan bersama siiputh,(Motor Kesayangan.Red) dan tetangga samping rumah membuatku semangat untuk tancap Gassss...

Kelas Inspirasi membuatku memahami akan motivasi, Mengajarkanku arti mengabdi di Bumi Mageti.. Terima kasih teruntuk para Relawan pengajar,Relawan Fotografer dan Videografer dan Fasil Kelas Inspirasi Magetan..

Terima kasih untuk keluarga besar SDN Sambirobyong....

Kalian Luuuuaarrrr Biiiiaasssssaaaa.....



Best Regards



Wahyu Ita Sari 
Relawan Fasilitator Kelas Inspirasi Magetan
SDN Sambirobyong Kec. Sidorejo Kab. Magetan
Previous
Next Post »

Kelas Inspirasi

Berhenti mengeluh tidaklah cukup.

Berkata-kata indah dengan penuh semangat juga tidak akan pernah cukup.

Semua orang dapat turut ambil bagian dalam gerakan ini.

Lakukan aksi nyata.

Sekarang.

(Indonesia Mengajar)