Nyala Inspirasi di Zona Gunung Bungkuk, Gunung Blego dan Gunung Bancak


Kelas Inspirasi Magetan 4 kembali digelar di pada tanggal 06 Februari 2016. Setelah tahun lalu dilaksanakan di Kecamatan Poncol. Kali ini Kelas Inspirasi Magetan 4 akan dilaksanakan di sebuah Kecamatan yang berada di bagian selatan Kabupaten Magetan, lebih tepatnya di Kecamatan Parang. Di Kecamatan Parang ini akan dipilih 17 SD/MI yang sesuai kriteria untuk menjadi Zona Inspirasi.
Biar tidak penasaran, yuk intip dulu profil Kecamatan Parang ini.

LOKASI DAN KONDISI GEOGRAFI
Kecamatan Parang berada di wilayah selatan Kabupaten Magetan. Di sebelah utara, Kecamatan Parang berbatasan dengan Kecamatan Ngariboyo, sebelah timur dengan Kecamatan Lembeyan dan Kecamatan Kawedanan. Di sebelah selatan, Kecamatan Parang ini bersebelahan dengan Kecamatan Sampung yang masuk dalam wilayah Kabupaten Ponorogo. Di sebelah barat, selain berbatasan dengan Kecamatan Poncol, Kecamatan Parang juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Unik bukan? Kecamatan Parang menjadi batas antara Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo, dan juga menjadi batas antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah.
Kecamatan Parang terdiri dari 1 kelurahan dan 12 desa, yang juga merupakan Kecamatan terluas kedua di Kabupaten Magetan setelah Kecamatan Plaosan. Luas seluruh Kecamatan Parang mencapai 71.65 km2. Desa terluas adalah Desa Sayutan dengan luas 9.59 km2, dan Desa dengan luas terkecil adalah Desa Bungkuk dengan luas 2.56 km2. Jarak terjauh antar desa adalah jarak antara Desa Sayutan dengan Desa Joketro yang mencapai 14 km. Akses ini semakin jauh melihat kondisi jalan Desa Sayutan – Trosono menuju Parang rusak berat karena kendaraan berat pengangkut pasir tambang yang berlalu lalang di wilayah tersebut.
Secara topografi, wilayah Kecamatan Parang berada pada ketinggian 275 – 1.000 meter di atas permukaan laut. Di wilayah ini terdapat 3 buah gunung kecil/bukit yang dikenal dengan nama Gunung 3B, yaitu Gunung Blego, Gunung Bancak dan Gunung Bungkuk.  Meskipun berada di dataran yang cukup tinggi, beberapa wilayah di Kecamatan Parang termasuk dalam daerah dataran tinggi yang kering, jika dibandingkan dengan Kecamatan Poncol.

 Sawah di Sebelah Gunung Bancak. Foto : http://sundulfoto.blogspot.co.id
KONDISI EKONOMI
Lebih dari separuh (70%) penduduk usia kerja di Kecamatan Parang  bekerja sebagai petani. Komoditas tanaman utama di kecamatan ini adalah bahan makanan terutama padi, jagung, kacang tanah dab ubi kayu. Kondisi tanah yang cukup kering di wilayah Parang ini kurang cocok untuk ditanami tanaman sayuran.
Tidak berbeda dengan Kecamatan Poncol, sebagian warga Kecamatan Parang bekerja ke luar negeri sebagai TKI. Pada tahun 2015, jumlah warga yang masih bekerja sebagai TKI di luar negeri sebanyak 1.147 orang. Warga yang menjadi TKI ini sebagian besar merupakan wanita dengan jumlah sebanyak 754 orang, dan pria sebanyak 393 orang.

PENDIDIKAN
Jumlah fasilitas pendidikan di Kecamatan Parang sudah cukup memadai. Terdapat 24 TK/RA, 45 SD/MI, 7 SMP/MTs dan 2 sekolah setingkat SLTA. Untuk tingkat pendidikan SD, daya tampung ruang kelas mencapai 11-12 murid per kelas. Hal ini dapat dilihat pada rasio murid terhadap kelas pada jenjang SD mencapai 12.13. Sedangkan rasio murid terhadap guru pada jenjang SD mencapai 8.32. Hal ini berarti seorang guru rata-rata mengajar sebanyak 8-9 murid.


POTENSI PARIWISATA
Berada di ujung Kabupaten Magetan tidak membuat Parang kehilangan pesonanya. Deretan Gunung 3B yang menjulang megah di Kecamatan Parang menjadi daya tarik tersendiri untuk dieksplor lebih jauh.
Gunung Blego misalnya, terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, membuat gunung ini menjadi sebuah titik pandang keren untuk melihat langsung indahnya perbatasan dua provinsi ini. Memang tidak setinggi Gunung Lawu, tapi hiking ke sana cukup lumayan lho. Di Gunung Blego ini juga terdapat sejenis cekungan yang dikenal orang sekitar dengan nama Telaga Wurung. Konon  katanya, cekungan ini merupakan calon telaga, namun belum (urung dalam bahasa Jawa) jadi.
Di Gunung Blego ini pula, kita dapat melihat bagaimana eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam tambang pasir. Kalau mau diatur lebih baik mungkin bisa seperti Tebing Breksi di Jogja atau Bukit Jaddih di Bangkalan. Eittss, tapi semoga pengelolanya memperhatikan lingkungan sekitar ya. Beberapa hewan yang tinggal di Gunung Blego seperti monyet, sudah beberapa kali turun gunung ke kawasan pemukiman karena merasa tempat tinggalnya sudah tidak aman dan mulai terusir.
Hal yang tidak berbeda jauh juga terjadi di Gunung Bungkuk. Kedua gunung ini memang mempunyai sumber daya pasir yang melimpah. Keunikan Gunung Bungkuk ini berada dekat dengan perbatasan Kabupaten Ponorogo, lebih tepatnya dengan kawasan hutan rakyat di Kecamatan Sampung. Kawasan hutan rakyat ini konon katanya menyimpan misteri, karena menjadi tempat peristiwa PKI di tahun 1948-an.
Kalau di Gunung Bancak, terutama di Desa Sundul, terdapat beberapa sumber dan pemandian yang alami. Airnya yang jernih pasti memunculkan hasrat untuk nyebur. Ditemani dengan pemandangan yang asri, tambah asik deh.

Yakin mau melewatkan Kecamatan Parang? Tentu tidak kan. Masih banyak yang bisa dieksplor di kawasan ini. Yuk buruan gabung sebagai relawan di Kelas Inspirasi Magetan 4. Daftar sekarang juga menjadi relawan pengajar di sini atau relawan dokumentator di sini.
Previous
Next Post »

Kelas Inspirasi

Berhenti mengeluh tidaklah cukup.

Berkata-kata indah dengan penuh semangat juga tidak akan pernah cukup.

Semua orang dapat turut ambil bagian dalam gerakan ini.

Lakukan aksi nyata.

Sekarang.

(Indonesia Mengajar)