Ceritaku tentang “ KAMI PUNYA MIMPI ”

Tulsan ini bercerita tentang pengalamanku dalam KI Magetan yang aku ikutin. Awalnya aku memang tidak tau tentang apa itu Kelas Inspirasi, sampai akhirnya aku membaca sebuah artikel di koran tentang adanya kegiatan Kelas Inspirasi di Magetan. Kebetulan ketika itu KI magetan 2 dan pas banget ada di SDN Selosari 4 yang tak lain adalah SD dimana mamaku mengajar dan kebetulan lagi sepupuku menjadi Fasil disana. Sekilas membaca artikel itu jadi tertarik ingin ikut dalam kegiatan ini, kemudian ya cari info lah dari mamaku dan sepupuku itu tentang apa itu KI. Finally setelah dapat penjelasan tentang apa itu KI jadi pengen banget bisa gabung dalam kegiatan ini. Cuma ada beberapa hal yang masi mengganjal buatku, yaitu apa aku bisa dan apa pekerjaanku bisa membuat inspirasi untuk mereka?. Akhirnya saat ada pendaftaran untuk KI Magetan 3 aku coba untuk mendaftarnya dan untungnya keterima hehehe… seneng juga ciy dan gak sabar nunggu waktunya tiba.


KI MAGETAN 3

Hari ini 25 Januari 2016, hari yang ditunggu tiba juga akhirnya, kami rombel 12 SDN Sombo 2 terdiri dari, jeng Andini, Jeng Rahma, Apak Aswindra, dan saya sebagai relpeng, ada tim Bocah Bagus Picture dan mas Anto zu as rel dokumentator dan fasilnya mbak – mbak cantik mba nes, putri sofia dan mba renny. Yah itu lah squat kami untuk membagi inspirasi kepada adik – adik di SDN Sombo 2. Ok acarapun dimulai dengan perkenalan kami dengan para pegajar dan kepsek disana , kemudian kami ikut upacara bendera dan ice breakingnya adalah kita ber-chicken dance bersama n so seruuuuuuuuu gank…



Kemudian ceritaku berawal disini. Kini aku mulai memasuki kelas pertama ku yaitu kelas 5 ada sekitar 12 orang (kalau tidak lupa ya bener), awalnya aku bingung harus gimana tapi setelah aku perkenalkan diri semua mencair dan semua berjalan lancar. Setelah banyak cerita tentang pengalaman – pengalaman yang aku jalani selama ini, tiba saat aku bertanya dengan mereka tetang cita – cita mereka. Seru mendengar celotehan mereka dan juga ekspresi mereka ketika aku meminta mereka untuk cerita tentang mimpi mereka. Sama ketika aku saat seumur mereka, aku juga mempunyai mimpi yang besar dan Alhamdulillah satu persatu mimpi itu bisa terwujud. Kala itu ada yang ingin sekali menjadi tentara dan aku menceritakan tentang keluargaku yang memang banyak tentara termasuk adikku betapa senangnya mereka seolah – olah mereka ingin segera besar dan berusaha mencapai mimpi mereka. Senang bisa berbagi cerita dengan mereka semoga apa yang pernah aku ceritakan pada mereka menjadi inspirasi untuk mereka medapatkan mimpinya.



Di sana aku dapat cerita yang sangat mengetuk hati, saat sesi kedua aku masuk di kelas ke dua yang isinya murid kelas 1 dan 2, ada satu anak yang bekebutuhan khusus, dia autis. Dia hanya tinggal dengan neneknya, orang tuanya merantau untuk bekerja. Seragam yang seadanya setidaknya tetap bisa untuk bersekolah dan sesuai aturan sekolah meski warnanya sudah menguning dan kancing baju sudah banyak diganti yang tak senada warnanya , sepatu lusuh yang entah masih kah nyaman untuk dia pakai atau tidak, tapi anak ini membuat aku bangga, betapa tidak ia yang setiap hari di bully teman sekelasnya karna ia tak naik kelas tapi dia tak pernah dendam dengan temannya, ia sangat sopan dan baik. Dia bernama Vina dan ketika aku tanya ingin jadi apa nanti dia bilang ingin jadi dokter karna mau menyembuhkan orang sakit. Betapa mulia mimpi anak ini dengan keadaan yang  cukup berat tetapi impiannya sangat lah mulia. Dia tak pernah mengeluh dengan keadaan dia dikeluarganya ataupun disekolahnya yang dia tau dia hanya ingin bersekolah untuk bisa membuat mimpinya nyata. Tersbesit sedikit rasa yang sejatinya selama ini ia raskan tapi dia tak pernah berani untuk mengtakannya yaitu kasih sayang dan prhatian. Dia hanya ingin di sanyangi dan diperhatikan seperti anak lain layaknya teman -  temannya, tapi toh hal itu tak membuatnya patah arang dia tetap semangat bersekolah dan semoga mimpimu tak hanya sebatas mimpi nak, kelak Alloh akan memberi jalan bagimu agar selalu berguna untuk semua umat manusia.


SDN Sombo 2 memberi banyak cerita bagiku, banyak kenangan dan pengalaman yang telah teripta. Teman – teman di rombel yang sangat luar biasa dan juga adik – adik pelajar yang semoga kedatangan kami menginspirasi kalian semua untuk “ Berani maraih Mimpi” seperti jargon kita “SDN Sombo 2 … Berani meraih mimpi ”. 

KI MAGETAN 4

Setelah KI Magetan 3 seperti orang pacaran LDR yang selalu ingin ketemu sama halnya denganku yang selalu ingin ikut dalam Kelas Inspirasi lagi. Setelah KI Magetan 3 sebenarnya sempat mendaftar di KI Solo tapi karena ada tugas mendadak dari kantor dan tidak bisa ambil cuti jadi ya dengan kecewa tidak jadi gabung, kemudian ada roadshow KI Magetan dan failed juga timingnya tidak sesuai dengan schedule di kantorku. Finally dapat info untuk pendaftaran KI Magetan 4, fix aku harus bisa ikut dan menjadwalkan untuk cuti. Sekitaran Januari 2017 dapat kabar kalau di terima dalam KI Magetan 4 and then makin tak sabar menunggu hari H nya tiba.



Hari ini tanggal 6 februari 2017 saatnya KI Magetan 4 dan aku kini masuk di rombel 8 SDN Ngunut 2 yeach so excited. Kali ini rombelku terdiri dari orang – orang yg cukup antik heheheh sebut saja bu dokter gigi Wulan, dan mas Heri yang menemaniku menjadi relpeng, ada lagi mba cantik renny dan mba kurnia dan mas ganteng sagung, juga duo racun relawan dokumentasi Fauzy  dan Hidayat inspiring beauty. Oh guys keseruan dimulai dari sini. 

Seperti biasa kegiatan dimulai dari upacara bendera dan kami ikut andil sebagai petugas upacara, after this ice breaking dengan senam gemofamire dan hentak bumi yang serunya ngalahin konser dangdut. Dari kegiatan ini cukup bagi kami merasa diterima oleh pihak sekolah. Ok next langsung cerita saat masuk di kelas aja yess… kelas pertama yag aku masuki adalah kelas 6 yang sebenarnya pemikirannya sudah cukup paham dibanding kelas dibawahnya.  


Ada banyak keseruan di kelas ini, seperti ada satu anak yang dari postur lebih tinggi dari yang lain dan sepertinya anak ini umurnya pun lebih tua dibanding temannya yang lain dan bahkan doi adalah biang kerok di kelas ini. Hahahaha temannya bilang ia paling sering dihukum gurunya dengan berbagai tingkahnya.  Lucunya ketika aku tanya pada anak ini tentang kelak dia mau jadi apa dia menjawab mau jadi pembalap, ok kemudian aku kejar lagi dengan pertanyaanku berikutnya, mau balapan dimana jawabannya cukup mencengangkan, dia menjawab di jalan raya. Well in lah mindset orang – orang yang notabene tinggal di desa mereka kurang paham dengan perturan dan hukum , mereka kadang hanya tau hukum dan peraturan ketika tidak ada petugasnya. Balik lagi ke anak ini, karena sebelumnya anak ini dikasih julukan teman – temannya anak yang nakal, bandel dan semacamnya aku mulai bertanya lagi kenapa jadi pembalap? Apa pembalap tak butuh blelajar dan pintar?. Dia menjawab yang penting berani dan bisa naik motor itu saja, menggelitik bukan?. Akhirnya aku memberi sedikit penjelasan tentang pembalap berdasarkan hobby ku yang suka dengan Moto GP , aku menjelaskan bahwa pembalap itu tidak sekedar bisa naik motor dan punya nyali saja, akan tetapi mereka harus pandai berkomunikasi, paham tentang skil membalap dan mengendarai motornya, paham mesin dan dalam balapan terlibat banyak orang mereka juga harus bisa saling kerjasama dalam tim selain itu paham tentang safety sangatlah penting. Balapan di circuit saja tak jarang nyawa melayang apa lagi di jalan raya. Ya setelah sedikit aku memberi pandangan kepada dia akhirnya diapun paham tentang seperti apa dunia balap itu dan tak sedangkal yang selama ini dia bayangkan. Semoga apa yang aku ceritakan apa yang aku pesankan padanya juga teman - temannya bisa membantunya berusaha meraih mimpinya. 


Di akhir kegiatan kali ini kami dari tim Kelas inspirasi dan guru juga murid SDN Ngunut 2 menerbangkaan origami pesawat dengan maksud semoga mimpi mereka semua terbang mengangkasa layaknya pesawat yang kemudian pesawat itu membawanya landing dalam pencapaian mimpi mereka masing – masing.

Dari dua kegiatan KI yang aku ikuti kebetulan sekolah yang kami datangin ada dilereng gunung yang memang masih jauh dari teknologi yang canggih seperti yang anak kota dapatkan. Pemikiran yang memanga masi jauh disbanding anak kota yang banyak mendapatkan fasilitas yang memadai untuk bisa bermimpi dan belajar lebih baik. Meski begitu mereka tak takut untuk bermimpi karena mereka sadar kelak mereka ingin sukses dan membahagiakan orang tua mereka. Semoga apa yang kami lakukan ini memberi inspirasi dan motivasi  kepada kalian anak Indonesia yang nanti menjadi penerus bangsa.

Semoga teman – teman semua yang membaca ini bisa meluangkan waktu satu hari disela kesibukan rutinitas pekerjaan kalian untuk bisa sedikit berbagi inspirasi kepada anak - anak dipelosok untuk mengetahui tentang betapa banyaknya lapangan kerja saat ini dan memberi merka contoh bahwa kerja keras tak akan sia – sia , saling berbagi pengalaman dan mencaritakan tentang pekerjaan kalian agar anak  - anak ini terinspirasi dan termotivasi untuk terus belajar supaya mimpi mereka tak hanya sekedar  mimpi belaka.

Terimakasih buat semuanya yang telah memberiku pengalaman yang luar biasa yang tak pernah bisa terbayarkan dengan nominal berapapun. Harapan kami hal kecil yang kami lakukan ini kelak bisa membuat sesuatu yang besar kepada anak – anak ini. See u, till we meet again on next Kelas Inspirasi.

Much Love
-Cha Rose-
Relawan Pengajar Kelas Inspirasi Magetan 4
Rombel SDN Ngunut 2, Kec. Parang, Kab. Magean
Previous
Next Post »

Kelas Inspirasi

Berhenti mengeluh tidaklah cukup.

Berkata-kata indah dengan penuh semangat juga tidak akan pernah cukup.

Semua orang dapat turut ambil bagian dalam gerakan ini.

Lakukan aksi nyata.

Sekarang.

(Indonesia Mengajar)