Satu Hari Sejuta Inspirasi – Kelas Inspirasi Magetan #2 - SDN Sobontoro 2, Kecamatan Karas, Magetan


Awalnya saya mengenal kegiatan ini dari sosial media yang saat itu sedang marak-maraknya mengangkat tokoh Anies Baswedan karena pemikirannya yang berani. Saya, sependapat dengan beliau mengenai kenyataan mengenai ketimpangan di dunia pendidikan Indonesia. Saya sendiri pernah merasakan bagaimana mahalnya sekolah demi mendapatkan fasilitas dan kualitas belajar yang terbaik dan bagaimana sekolah-sekolah, terutama di Jakarta, berlomba-lomba untuk membangun fasilitasnya demi menarik murid unggulan ketempatnya. Pertanyaannya adalah, bagaimana dengan sekolah-sekolah sederhana yang menjadi terabaikan serta anak-anak yang tidak dapat membayar fasilitas sekolah-sekolah unggulan.

Sementara orientasi pendidikan di Indonesia telah bergeser dari yang seharusnya, Anies Baswedan dengan lantang menyerukan bahwa semua anak memiliki kesempatan yang sama dalam meraih pendidikan, dan hal tersebut menjadi tanggungjawab orang-orang terdidik, ayo turun tangan. Saat itu saya hanya dapat menikmati tulisan-tulisan di sosial media dan kepedulian saya hanya berupa kicauan mengenai pendidikan Indonesia di sosial media, yang pada akhirnya saya sesali kemudian. Hal yang saya sesali adalah timbulnya sedikit rasa malu karena apa yang saya komentari belum bisa saya pertanggungjawabkan, kontribusi saya sendiri pun belum ada.

Sempat terpikir untuk mengikuti Kelas Inspirasi, namun keraguan datang karena ketidaktahuan mengenai persyaratan, transportasi, pembagian tugas, dan lainnya. Alhamdulillah, Allah mendengarkan dan menjawab keresahan saya melalui teman saya yang telah mengikuti Kelas Inspirasi Magetan di tahun sebelumnya. Setelah bertanya-tanya mengenai kegiatan Kelas Inspirasi, dengan sedikit ilmu fotografi dan pinjaman kamera, saya pun memantapkan diri untuk mengambil bagian sebagai relawan fotografer.

Rasa nervous dan rasa sedikit canggung saat H-1 Kelas Inspirasi dimulai, saat bertemu dan bekerjasama dengan orang-orang yang benar-benar baru saya kenal. Pertemuan pertama diawali dengan perjumpaan dengan mbak Nora dan mbak Ratih sebagai fasilitator. Walaupun baru pertama kali bertemu, H-1 Kelas Inspirasi Magetan telah diisi dengan sambutan hangat serta tempat beristirahat yang nyaman. 

Senin, 30 Maret 2015, Hari untuk berkontribusi akhirnya datang juga. Pemikiran-pemikiran idealis sedikit menguap, digantikan dengan persiapan teknis untuk kelancaran kegiatan. Nervous pasti, dengan sedikit kekhawatiran akan hasil jepretan yang kurang memuaskan. Tiba di lokasi, SDN Sobontoro 2, Kecamatan Karas, dengan sambutan hangat dari pihak sekolah, ekspresi anak-anak yang menggemaskan, serta totalitas relawan pengajar dan fasilitator membuat warna tersendiri dalam jepretan kamera dan menambah semangat saya pribadi untuk menghasilkan karya terbaik.

Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)
Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)
 Gambar. Keceriaan siswa-siswi SD Sobontoro 2 mengawali kegiatan kami.


Kegiatan diawali dengan upacara bendera yang dilalui dengan khidmad oleh murid-murid SDN Sobontoro 2. Kemudian dilanjutkan dengan games dari mba Nora, Mba Riris, Mba Mada,dan Mas Heri, berhasil mengangkat suasana ceria anak-anak. Anak-anak dengan ekspresi cerianya mengikuti gerakan chicken dance dan suara “dangdut, cikicik, ehem” sesuai dengan instruksi para fasilitator.

Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)
Gambar. Upacara Bendera SDN Sobontoro 2




Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)
Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)
Gambar. Keceriaan Anak-anak saat games dipandu oleh fasilitator


Kemudian, anak-anak dibagi menjadi dua kelas, dimana terdapat dua relawan pengajar yang bergantian mengisi kelas. Suasana kelas inspirasi berlangsung dengan sangat baik. Anak-anak terlihat berantusias dan bersemangat dalam menerima ilmu yang diberikan relawan pengajar. Di kelas mas Ferry, anak-anak diajak memilih gambar orang sesuai dengan profesi yang diinginkannya. Gambar tersebut lalu dipotong, diwarnai dan di tempel di dalam sebuah boks yang diberi nama rumah cita-cita. Anak-anak dengan bangganya membawa rumah cita-citanya sambil bercerita di depan kelas. Lain lagi di kelas mba Tinuk, yang berprofesi sebagai perawat. Anak-anak dikenalkan dengan alat-alat yang digunakan, dan pekerjaan yang dilakukan perawat. Semua memperhatikan mba Tinuk dengan antusias, terlebih lagi saat mba Tinuk memberikan sarung tangan perawat pada anak-anak. Walaupun kebesaran, mereka terlihat senang dan bangga memakainya. Bahkan ada yang menggunakan sarung tangan tersebut sampai akhir kegiatan.

Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)

Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)

Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)
 Gambar. Mewarnai dan Mempresentasikan rumah cita-cita di kelas mas Ferry



Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)

Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)

Gambar. Mba Tinuk mengenalkan sarung tangan dan Foto bersama setelah kelas mba Tinuk usai.

Setelah Kelas Inspirasi dari para relawan pengajar usai, anak-anak dikumpulkan untuk menulis cita-citanya di pohon cita-cita yang telah disediakan. Saat itu matahari sudah berada di atas kepala, panasnya mulai terik, dan anak-anak pun terlihat mulai lelah. Namun, setelah balon-balon beragam warna dikeluarkan, seolah-olah wajah lelah itu sirna, semangat mereka muncul kembali. Satu persatu dari mereka menempelkan kertas cita-citanya pada satu balon yang mereka pegang erat-erat dengan wajah yang bahagia dan penuh harap. Sebelum menerbangkan balon cita-cita, mereka berdoa dengan khusyuk bersama-sama. Tibalah waktu pelepasan balon cita-cita, semua wajah bahagia, memandang ke atas langit, menyaksikan balon-balon berterbangan tinggi hingga tak terlihat lagi.

Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)

Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)
Gambar: Murid sedang menulis cita-cita di pohon cita-cita. Masing-masing anak memegang balon cita-citanya.



Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)
Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)
Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)
 Gambar. Detik-detik penerbangan balon cita cita.

  

Balon-balon telah diterbangkan, impian dan cita-cita anak-anak SDN Sobontoro 2 telah diletakkan di langit yang tinggi. Ingatlah pesan kami dik, kalian memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak di kota besar sana. Jadi, jangan ragu untuk meletakkan cita-cita kalian setinggi langit, lalu gapailah cita-cita kalian dengan usaha dan doa. Semoga hari yang singkat ini dapat membekas di hari-hari kemudian, sampai kesuksesan menjemput kalian. Sekarang waktunya kami kembali pulang, kembali ke aktivitas masing-masing dan tetap berusaha menjadi yang terbaik agar bisa menjadi panutan dan inspirasi kalian nanti.

 
Foto: Dokumentasi KI Magetan #2 - SDN Sobontoro 2 (FG: Vania Tri Cahaya)
Gambar. Foto bersama Kelas Inspirasi Magetan 2 SDN Sobontoro 2
               



Tulisan:
  Vania Tri Cahaya
  Relawan Fotografer Kelas Inspirasi Magetan #2
  Rombel 18: SDN Sobontoro 2, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan

Previous
Next Post »

Kelas Inspirasi

Berhenti mengeluh tidaklah cukup.

Berkata-kata indah dengan penuh semangat juga tidak akan pernah cukup.

Semua orang dapat turut ambil bagian dalam gerakan ini.

Lakukan aksi nyata.

Sekarang.

(Indonesia Mengajar)